Fitna’ Movie: Pathetic Framing From A GAY Socialpsychophat (here’s the link!)

Salam,
As you all know, so to speak, kemarin (27/03/08), sebuah film baru saja di rilis di Belanda oleh salah seorang anggota dprd utrecht bernama Geert Wilders. Hanya 12 jam dari rilisnya, lebih dari 1,2  juta orang telah menyaksikannya dan saya yakin, pada saat saya menulis di blog ini, anda di indonesia pasti juga telah mendengar tentang hal ini atau bahkan menyaksikannya. Rilis di liveleak.com tidak memperkenankan viewer untuk memberikan comment yang saya yakin banyak pro dan kontranya, nevertheless saya menulis di blog pribadi ini. Pendapat saya tidak untuk menghujat atau memaki-maki atau mengecam atau bahkan mengancam yang sudah banyak di lakukan blog milik orang muslim lainnya. Tapi saya ingin menanggapinya dengan cara yang cerdas, saya juga mengajak anda tidak termakan hasutan wilders di akhir film, dan anda juga harus menanggapinya dengan cerdas. Hati saya sebenarnya berteriak, tetapi kepala harus tetap dingin, Allah SWT mendengar doa orang-orang yang di dzhalimi.

Film berdurasi sekitar 16 menit ini, dalam perspective berdasarkan pengetahuan saya di bidang semiotika dan studi komunikasi, sangat dikotak-kotakkan sekali. Pertama, wilders berbicara dalam waawancaranya dengan AFP bahwa dia tidak membenci muslim tetapi dia membenci ideology nya yang dalam term nya “Islamisation”. Menurut saya, wilders adalah seorang pembohong besar, dalam film jelas sekali tidak ada idea yang dipertontonkan sebagai justifikasi dari ideology “Islamisation”, instead dia menunjukkan potongan-potongan klip, berita, kata-kata dari Al-Quran yang kesemuanya lepas dari context dimana kesemua texts itu berada. Dia menunjukkan foto2 orang berdemonstrasi yang saya yakin beberapa diantaranya adalah rekayasa karena ada sebuah gambar yang sepertinya dipegang oleh seorang american dan seorang pastur. Wilders memutar balikkan fakta dan logika dengan memberikan kesan seolah-oleh yang terjadi di daerah perang di timur tengah adalah apa yang akan terjadi di Belanda, fallacy of misplace concreteness! 

Kedua, dia mengkondisikan lewat permainan montage, opini bahwa seolah-oleh Islam adalah satu-satunya agama yang membenci homoseksualitas, dia tidak menyajikan full cover story (atau sengaja melakukannya) dan fakta bahwa semua agama di dunia membenci homoseksualitas, insting semiotic saya mengatakan bahwa wilders adalah seorang gay atau punya banyak teman yang gay, dan memang Belanda adalah negara pertama di dunia yang melegalkan perkawinan gay tetapi kenyataannya gayisme bukan isu sentral dalam politik Belanda, saat ini saya punya temen satu project team dari Belanda, dia yang bilang ini ke saya sewaktu kami berdiskusi tentang film ini, dan dia adalah seorang katolik. Ini mengherankan saya, karena saya bisa memahami motives wilders untuk menentang terorisme atau invasi muslim ke dalam kehidupan kenegaraan di Belanda karena dia seorang anggota representative yang mungkin salah satu musuh politik nya beragama islam atau dia punya massa pendukung yang punya masalah dengan orang-orang yang beragama islam tetapi GAY?! Carl Gustav Jung berkata tentang konsep seorang anak laki-laki yang meng-absorb his mother-image, “typical effects on the son are homosexuality and Don Juanism” (Four Archetype, 2003:19-20). Jika wilders tidak memilih Don Juanism, maka dia cenderung untuk memilih homoseksualitas, ini juga menjelaskan beberapa scences eksekusi perempuan bahkan potongan kepala seorang muslimah sesudah eksekusi, dia tidak membunuh para muslimah atau tends untuk membuat horor para perempuan yang menyaksikannya, dia membunuh his own mother-image sebagaimana semua gay melakukannya!! dan karena pemilihan gambar yang ekstrem, saya mencurigainya sebagai seorang socialpsychopat, I mean look at him!! (anda bisa lihat fotonya di link berita AFP yang ada di bawah) saya yakin dia juga seorang masochist.

Terakhir, kita saat ini hidup di dunia dimana media issue selalu berlalu dengan cepatnya, apa anda pernah menonton film ’15 minuetes’ atau mendengar teori bahwa saat ini seorang individu hanya punya waktu 15 menit untuk menjadi pusat perhatian media, setelah itu wuzzz…. media akan beralih pada isu lain, nah kira-kira itulah yang akan terjadi pada film ini. Okay! mungkin tidak 15 menit, karena 24 jam setelah film ini rilis viewers nya nambah banyak, atau seperti Ayat-ayat Cinta yang hingga tulisan ini dibuat orang masih rela ngantri buat nontonnya, mungkin lebih lama, but my point is film ini akan terkubur bersama waktu jika orang tidak lagi memperdulikannya, ingat konsep spiral of silence pada teori informasi, yah kira-kira seperti itulah. Jika tidak ada yang mau men-feedback atau meng-anti thesis isu ini, film ini akan dilupakan orang, sama seperti kontroversi karikatur nabi di koran denmark 2 tahun yang lalu. Okay!! mungkin tidak semuanya, tapi paling tidak unsignificant lagi. Tetapi sebaliknya, jika anda mulai marah-marah dan mikir “Kita tidak boleh diam, dia menghina Tuhan kita!! Kita harus bergerak!!” tolong mikir lagi, karena bagi saya Allah SWT adalah tidak ternoda Dia suci dalam dirinya sendiri dan tidak oleh kita dan tak satupun makhluk di bumi yang lebih baik di mata Nya kecuali amalannya (silahkan mikir hubungannya…), tapi ini hanya menurut saya.

Sedikit tambahan buat terakhir, jika anda tidak tahu karakter european people maka sebaiknya jangan marah-marah dulu. European people terutama di bagian daratan benua, (lander they says…) suka sekali membuat comment(s), mereka suka mengomentari apapun mulai dari harga garam sampai cuaca (favorit mereka!) jadi anda juga harus melihat film ini dalam perspektif mereka, supaya imbang maksudnya. Sewaktu saya dan temen-temen nonton ini, beberapa dari mereka ketawa-tawa, “…and expecting us to believe this crap, we better watch something else, something more useful…” some of them said to me. Dan buat saya, silahkan anda baca beritanya, nonton filmnya, dan jangan lupa tinggalkan comment di blog ini tapi setelah itu, silahkan teruskan tidur anda, atau lanjutkan games PS3 anda, lupakanlah film ini!! Besok baca koran lagi, lanjutkan hidup anda lagi, sebagaimana yang ada di film ini sendiri, “Ada saatnya Kita akan menguasai Dunia ini!” so tunggu saja tanggal mainnya… 

Riza 

PS: If you interest, here are the links (I intentionally not to put it directly): 
http://www.liveleak.com/view?i=7d9_1206624103 
http://afp.google.com/article/ALeqM5jC8xo84Wf29DJEaEQgX3fwGX3hVg

Iklan

21 respons untuk ‘Fitna’ Movie: Pathetic Framing From A GAY Socialpsychophat (here’s the link!)

  1. saya gak tahu apakah bloggers yang di indonesia bisa mengakses video ini yang di youtube, walaupun sangat saya tidak sarankan karena bukan video nya yang kontroversi tapi comment2 nya. Kalau anda bisa, saya sarankan jangan menambah keruh air yang sudah keruh. Mending nonton AAC aja lagi….:P

  2. Sarang orang Yahudi di Eropa adalah:
    1). Belanda
    2). Perancis
    3) Negara Eropa utara atau skandinavia (Denmark,Swedia,dLL)

  3. @killbill1, terus kalau sarang yahudi anda mau apa? dari ucapan anda jelas anda masih berjiwa dijajah. kasihan bung karno yang susah payah menekankan NATION BUILDING. Ayo dong jangan hanya tuding tapi tunjukkan anda mampu bikin yang lebih bagus, convincing dll. jangan hanya tuding dan merusak. salam!

  4. @riza,
    quote “ia tidak menyajikan full cover story (atau sengaja melakukannya) dan fakta bahwa semua agama di dunia membenci homoseksualitas, insting semiotic saya mengatakan bahwa wilders adalah seorang gay atau punya banyak teman yang gay”
    Maksud anda apa? pembunuhan karakter? bukankah ini berarti melawan fitna dengan fitnah *)? meskipun saya abangan, seingat saya dulu diajarkan melawan fitnah dengan daqwa.

    ps. *) saya heran banyak sekali orang yang salah kaprah. setahu saya, fitna dalam bahasa arab dan kata fitnah dalam bahasa indonesia lain artinya. kalau diingriskan, fitna mungkin tepatnya adalah ‘apocalypse’ (orang kristen pun kenal istilah ini saya rasa?) sedang fitnah dari bahasa indonesia adalah ‘slander’

    kalau salah, tolong dijelaskan lagi karena saya hanyalah tukang becak yang belajar bahasa inggrisnya bukan sekolah tapi hanya nyomot dari turis2 yang saya antar dan bahasa arab saya hanya numpang lewat, tidak pernah kuliah di Al-Azhar seperti mas ganteng yang di AAC

  5. to loeboe,

    hehehehe… that’s my point… interpretasi saya serahkan sepenuhnya kepada anda… so menurut anda?? Terima kasih sebelumnya sudah mengingatkan…

  6. Dan jangan heran kalau liat orang salah kaprah… memang kadang2 greget sama hal2 yang seperti itu… “wuihh.. seharusnya seperti ini, lo salah… seharusnya seperti itu….” forgiveness only for forgiver…

    kadang-kadang saya sendiri salah kaprah karena kadang-kadang menempatkan sesuatu dalam konteks ‘benar’ dan ‘salah’… jadi saya salah tentang salah… mmm… ‘meta-salah’?

    Ini adalah quoted (30.03.08) dari Mark Silverberg, International Analyst Network:
    ()…Wilders is not being condemned for lying. He’s being condemned for exposing the truth. In Fitna, he is not attacking Islam per se; he is attacking the jihadist interpretation of Islam that seeks forcible conversion, death to those who do not convert or d’himmitude (voluntary second-class status) for non-believers based on these jihadists’ strict 7th century interpretation of the Quran….()

    For complete text: Why The Dutch Are Wrong?
    http://www.analyst-network.com/article.php?art_id=1908

    menurut anda, dia salah kaprah???

  7. @riza,
    bagi saya, ada kritik/comment/cacian/apapun tanggapi substansinya, jangan individunya. ambil positif/hikmahnya dan kita tunjukkan pendapat kita lewat kelembutan tutur kata tapi tajam secara analitis. ajo dong, kita angkat isu yang relevan dimana keislaman adalah jawaban modern (bukan kolot) terhadap masalah tsb dengan tidak usah menjelekkan kaum/golongan lain. misalnya bagaimana tantangan perbankan sistem islam (non riba) dalam menjawab masalah kemiskinan. jangan hanya moral terus mas yang dipermasalahkan, carilah sesuatu yang lebih praktis, menantang dan menuntut pehamaman (fiqh) modern. sangat pengecut dan selera rendah (pasar) IMHO kalau hanya menjajarkan ajaran islam dan memerangi pornografi dll. semua orang juga tahu. kamalu mas sendiri gimana? bisa nggak lawan wilders dengan tulisan, blog dll. bukankah ini jihad positif (sayang belakangan di media konotasinya menjadi negatif)

  8. wilders salah kaprah dalam equating islam (in this case through Koran verses) to violence. Kalau dia misalnya equating woefully act of terrorism to extremism insprired religion, tidak salah. tapi ini contohnya luas dari serangan gas sarin di jepang, kelompok ekstremis di amerika yang berujung di waco, dan termasuk tindakan biadab oleh zarqawi dan konco2nya yang dikritik keras oleh liga muslim inggris (p.s. karena adegan ini ada di film wilders seharusnya disapproving comments dari liga muslim tsb disiarkan juga dong)

    tanggapannya: tidak perlu buat film yang selevel dgn wilder misalnya dgn mengutip torah dan pembantain di palestina. lalu apa? sodorkan pemberitaan yang berimbang dan sisipi kembali film wilders tsb dg bagian2 yang dibuang. Tujuannya? sehingga muncul opini publik yang lebih utuh dan edarkan sebagai revisi (Fitna revised edition?). Misal bagaimana tentang penyidikan 9/11 yang belum konklusif? juga bagaimana ttg Osama yang justru antek amerika, artinya dalang terror siapa? dll. Intinya: hijacking positif. Selain menuntut kreatifitas, kita tunjukkan juga gentlemen. Beranin nggak kita bilang: Wilders, are you afraid of me?

    Ditulis sambil mimpi di bangku becak saya: andai saya punya kepandaian directing movie seperti hanung bramantyo…pfff

  9. (…inspired…)
    wah..wah.. kalau semua tukang becak seperti ini saya yakin Indonesia akan menjadi negara yang lebih baik ke depannya… Nyalon presiden tahun depan mas?? saya dukung ntar… tapi hanya lewat tulisan di blog yang sederhana ini lho… maklum wong kere…

    (punya mimpi yang sama tentang hanung…)

  10. @ loeboe
    1). Terus kalau sarang yahudi anda mau apa?
    J: Saya gak mau apa2,hanya informasi aja.

    2). dari ucapan anda jelas anda masih berjiwa dijajah.
    J: anda betul sekali, fisik saya merdeka tapi dari sebagian aspek kehidupan masih banyak yang terjajah.

    3). kasihan bung karno yang susah payah menekankan NATION BUILDING.
    J: Bung Karno (dan Mahathir Muhammad) itu sebagian tokoh idola saya.

    4). Ayo dong jangan hanya tuding tapi tunjukkan anda mampu bikin yang lebih bagus, convincing dll.
    J: sementara saya hanya bisa main tuding, dan belum sanggup membikin yang lebih bagus. Malahan kemaren2 mau tahu dan gak pedulian…

    5).jangan hanya tuding dan merusak.
    J: Saya menyadari juga karena mempunyai banyak kekurangan, kelemahan, dan kerusakan dari segi fisik maupun mental.

    salam juga!

  11. Islam telah menguasai dunia,..ketakutan bangsa anti-muslim dapat dilihat secara nyata. Fitnah,hasutan dan propaganda anti-muslim terus dilakukan. Mereka hanya mampu berjuang lewat media tapi kita sebagai muslim punya senjata ampuh yaitu Doa. Laknatullah untuk Wilders.Ingatlah janji Alloh Imam Mahdi akan datang…

  12. mungkin orang si pengarang takut kalau orang eropa banyak yang masuk islam ,mungkin mereka takut akan kehebatan dan kesucian islam yang bisa menarik banyak umat dalam waktu singkat ,tapi namanya juga orang kafir pasti takut kalau iskam benar benar menjadi besar

  13. duh..knp yah mesti ada yg jadi ‘penguasa’.
    knp ga smuanya damai2 aja sih..
    trus klo islam menguasai dunia toh mau apa sih..
    emangnya mau bunuh2 yg non muslim..kan dosa juga toh mas..

    damai aja lah,bukan kita yg nentuin benar/salahnya perbuatan kita.
    yg penting:
    1.damai sama semua orang
    2.damai di hati
    3.damai di bumi

    dsini aja (saya di london),teman2 saya yg islam klo saya bilang ‘shaloom’,mereka balas ‘walaikumsallam’ kok..
    klo mereka bilang ‘assalamualaikum’,saya bales ‘shaloom’.
    padahal mereka orang asli dari arab loh..

  14. “Pendapat saya tidak untuk menghujat atau memaki-maki atau mengecam atau bahkan mengancam yang sudah banyak di lakukan blog milik orang muslim lainnya. Tapi saya ingin menanggapinya dengan cara yang cerdas”

    “Pathetic Framing From A GAY Socialpsychophat”

    2 pernyataan ini ga konsisten deh

  15. Mungkin cara melawannya yang tidak terlalu ekstrem adalah tidak dengan mencaci2 film ini terus dan bukan memblokir film ini terus2an. (Kalo sekarang kan Alhamdulilah sudah reda kan).

    Kita di sini sibuk debat satu sama lain, sementara si wilders2 lain mungkin sedang ketawa ketiwi liat islam sendiri terprovokasi, trus buat film serupa deh. What does it mean? Yup, seperti kata bung Riza, he is European. Sampe kapan pun telinga kebel sama beginian. He’e treating us, guys!

    So, jangan blokir, jangan caci terus, sebaliknya, kita banyak2lah buat film yang menggambarkan Islam itu TOP MARKOTOP. Film tandingan dah… Insya Allah saya lagi merintis media film buat dakwah. Butuh bantuan banyak temen, soalnya masih minim. Ada yang semangatnya gede, tapi teknis gak menunjang. Ada yang teknisnya jago, tapi otaknya dah penuh dengan hedonisme karya si globalisasi. Hehe, ayo dong insan perfilman… Kalo dua2nya jago kan oke tuh…

    salam.
    (seneng banget ketemu blognya bung Riza).

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s