The Age of Grid, Topic Map, and blocking youtube

Salam,

Kemarin, CERN (singkatan aslinya dalam french, dalam english European Center for Nuclear Research) yaitu lembaga riset eropa berpusat di Geneva yang melahirkan world wide web (WWW), baru saja mengumumkan perkembangan generasi baru, in my sense, dari teknologi web yang mereka sebut sebagai The Grid. The Grid diproyeksikan akan mempunyai kecepatan 10.000 kali lebih cepat dari teknologi web yang kita miliki sekarang. Kapasitas 27 km superkonduktor LHC yang dimiliki The Grid mampu mengalirkan data hingga hampir 1 Tb (terabyte) per detik serta mengolah informasi yang sama kapasitasnya dengan 56 juta keping CD, sekedar gambaran kalau kita susun satu per satu CD tersebut maka akan selesai sekitar 60 km kemudian, itu sama saja dengan menyusun CD tersebut dari Tugu Gajah Bandar Lampung hingga Kalianda, Lampung Selatan!

Dalam simulasi yang mereka contohkan, pengguna The Grid bisa mengirimkan 1 koleksi lengkap album Rolling Stone dari geneva ke tokyo dalam waktu 2 detik, atau 5 detik bagi 1 film HD DVD. Selain itu, studi kasus yang telah mereka laksanakan juga telah membantu dunia kedokteran menganalisa korelasi kompleks 140 juta sampel malaria, penyakit yang membunuh 1 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Suatu analisa yang baru akan selesai 420 tahun lagi jika para ahli menggunakan teknologi web konvensional.

David Burton, Profesor fisika dari Univ. of Glasgow, kepala peneliti The Grid mengatakan bahwa teknologi ini juga memungkinkan kita berkomunikasi dalam cara yang tidak bisa dibayangkan oleh generasi yang lahir sebelum 1980 (generasi X, baby boomers dsb.)–Kalau menurut saya sih, mungkin teknologi ini tidak bisa dibayangkan oleh mereka yang belum pernah nonton Star Wars–Nevertheless, Burton memberikan gambaran kemungkinan dari teknologi ini antaranya; percakapan hologram 3D, kalau anda pernah nonton film Star Wars anda pasti inget waktu Luke Skywalker pertama kali liat hologram Princess Layla yang disimpan di memorinya R2D2, sekarang fiksi itu bisa menjadi kenyataan. Imajinasi saya membayangkan di masa depan kita benar-benar bisa berkomunikasi dengan orang lain dalam komposisi tubuh yang nyata tidak menggunakan layar lagi. Sebenarnya hologram sudah bisa dipakai saat ini, tetapi karena membutuhkan energi dan prosesor komersial saat ini dalam jumlah yang besar, sehingga harganya sangat mahal sehingga tidak banyak yang menggunakannnya.

Anda ingat bagaimana Tom Cruise berperang melawan teknologi di Minority Report, yakk! seperti itulah masa depan social network. Anda-anda blogger akan menjadi agen-agen dari komputer catatan sipil pemerintah dalam mendata profile, aktivitas bahkan mimpi warganya tadi malam. Kenapa, karena anda seperti saya! kita sama-sama suka menuliskan apa yang kita pikirkan, apa yang kita lakukan, sharing foto dan video tentang kita dan siapa-siapa kita berhubungan atau yang menarik perhatian kita. Kalau anda senang ketemu teman lama anda di facebook atau friendster seperti saya, tahan dulu, karena yang lebih senang yaitu CIA dan badan-badan intelijen negara, mereka punya lebih banyak data tentang anda daripada cuma formulir KTP.

Nah, kalau saya bicara seperti ini kok jadinya seram sekali ya, dimana privasi kita sebagai manusia? ini melanggar HAM ini! begini, saya tidak berbicara mengenai baik atau buruk mengenai sesuatu kecuali itu ada ekspresi atau perilaku. Teknologi sama seperti semua esensi di dunia materi ini adalah murni pada Idea-nya. Jadi itu tergantung manusianya, saya sih gak masalah kalau tulisan atau data situs pertemanan saya diakses badan intelijen, selama itu tidak mengganggu aktifitas saya sebagai manusia. Ignorance..?? well, probably… Tetapi yang paling penting adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi The Grid ini bagi kesejahteraan kita sendiri. Saya membayangkan memberikan kuliah bagi mahasiswa2 di Bangkok tentang digital media misalnya, dengan bentuk hologram utuh tubuh saya, pada saat yang bersamaan mahasiswa2 saya di Unila mendapat materi yang sama, jadi mahasiswa2 di Indonesia tidak akan kalah dengan mahasiswa2 negara lainnya, US sekalipun. Ataupun, ada mahasiswa konsultasi skripsi tentang sesuatu yang saya tidak mengerti tetapi saya tahu kolega saya di Adelaide, Australia yang mengerti tentang topic itu, kolega saya bisa virtual mentoring bersama saya. Bayangkan kemungkinan lainnya! masih banyak lagi!

Dan bagi anda yang baru mempelajari web 2.0 dan ingin buat social networking site (SNS) lebih baik lupakan saja, mulailah berpikir web 4.0! konstelasi semantic web berbasis AI. Karena dalam 2 tahun kedepan sudah akan ada generasi baru dari web dengan platform yang akan mengarah pada penggunaan The Grid. Isu internal di facebook mengatakan bahwa mereka sudah bergerak ke arah itu, langkah yang sama di ikuti oleh Google yang hari ini telah memperkenalkan Google App Engine nya bagi 1000 developer, langkah awal bagi Google untuk mewujudkan mimpi OpenSocial pertengahan tahun ini…

Hari ini saya dapat oleh-oleh dari teman yang ikut Konferensi Topic Map (Jangan tanya apa itu Topic Map, butuh 2 semester buat ngejelasinnya aja!) di Oslo minggu lalu, banyak hal yang menarik salah satunya ada profesor dari harvard yang ngaku setengah gila dan tidak suka pada Dewey Decimal, what the…!! itulah orang2 dari harvard, mereka ngaku setengah gila dan ngomong tidak suka Dewey Decimal dan semua orang rela bayar buat dengerin dia, atau Henry Jenkins (dia tidak gila) dari MIT, dia ngomong participatory culture dalam convergence media seolah-oleh itu barang baru, eh sekarang semua ahli digital media ngikut pake istilah participatory, coba kalau dosen komunikasi dari Unila yang ngomong, bisa2 dimasukkin RSJ dia, karena dianggap benar2 gila! Dunia akademisi internasional tidak semurni yang saya kira sewaktu masih mahasiswa, penuh ideologi, pertarungan sejarah, dan politik ekonomi yang kental.

Terakhir, banyak bloggers yang minta dikirimin film fitna oleh saya, jawaban saya sekali lagi, saya mengikuti anjuran pemerintah Indonesia untuk tidak menyebarluaskan film ini, by any means, titik. Tidak ada gunanya bahas film ini lagi, itu gosip minggu lalu, lupakan saja, anggap gak ada. Gak ada bedanya kok ama sinetron2 yang ada hantu nya, atau film2 horor, semuanya mitos yang cuma eksis di kepala anda. Mengenai di block nya youtube, myspace, rapidshare, etc. dari indonesia menurut yang saya baca di detik.com hanya akan berlangsung 10 hari. Kalau saya sih masih mengakses semua situs tersebut dari tempat saya.

Iklan

Achmed The Dead Terrorist: Just Laughing Ourselves

Salam,

Berikut ini ada video comedy nya Jeff Dunham-Achmed The Dead Terrorist, figur ini lagi banyak di bicarakan di eropa dan US terutama karena mengangkat isu terrorist yang notabene nya melekat pada stereotype laki-laki arab.  Dari sisi semiotika, saya sangat menikmati canda2 dunham lewat karakter achmed ini, satir dan ironi menurut saya, tapi yang paling penting adalah masyarakat US (figur ini diperkenalkan oleh NBC) sangat membutuhkan sebuah relaksasi atas issue2 yang panas saat ini. Hampir setiap hari media2 massa memunculkan isu terrorist, perang di iraq, isu radikalisme dan isu2 lainnya, dan masyarakat sudah muak… mereka yang salah satu anggota keluarganya tewas di perang iraq, perang yang sebagian besar tidak mereka pahami, mulai mengalami trauma dengan stereotype2 ini, in which been emerged by media itself.

Mereka butuh pelampiasan, dan Dunham datang  di saat yang tepat dengan karakter achmed ini. Dunham bermain cerdik dengan tetap menjaga jarak antara manusia dan  attitude-nya, menurut saya dia tidak menyinggung muslim ataupun aktivitas-aktivitas muslim, yang dia singgung sebenarnya paranoia masyarakat US sendiri tentang isu2 perang di iraq dengan mengaitkan secara paradigmatic (mungkin kalo anda tahu Greima’s Rectangle atau Semiotic square) konsep achmed dengan stereotype2 yang berkembang di masyarakat US, yang berarti juga becanda nya achmed hanya ada di kepala masyarakat US.

Kadang kala kita perlu menertawakan diri kita sendiri, dengan tertawa terhadap diri sendiri kite berefleksi terhadap ke -Aku-an kita, kita menjadi sadar atas perbuatan kita dan bisa mengambil keputusan2 tentang diri kita sendiri kedepannya, despite right or wrong. Dan saya kira inilah yang perlu kita lakukan saat ini, tertawalah terhadap mitos-mitos yang ada di sekitar kita, tertawalah pada kesadaran kita untuk mau mempercayai mitos-mitos tersebut, hanya saja kita perlu menggarisbawahi bahwa ada bedanya antara mitos dan keyakinan, percayalah pada keyakinan tapi jangan pada mitos. Roland Barthes mengatakan bahwa pada level kedua dari signifikansi process komunikasi adalah lahirnya mitos, level yang menurut C. G. Jung adalah tempat archetype2 berkembangbiak. Barthes emphasized that on the level of myths there are no denotative meaning(s), artinya tidak ada ke-sesungguh-an dari tanda (sign) hence, yang lahir adalah makna-makna arbitrary yang selalu bisa di produksi dan reproduksi lagi (mengambil ide dari Roman Jakobson dan Russian Formalist).

Anyway, please enjoy the video as part of your sense of humor not as part of your myth, just laugh ourselves, I did!

Riza

Fitna Movie ditutup di liveleak.com

Salam,

Video kontroversi Fitna sudah ditutup access nya di liveleak.com sekitar 1 jam yang lalu sejak saat saya menulis blog ini, dalam rilisnya ke AFP langkah ini akan diikuti oleh semua british ISP. Menurut saya, ini langkah yang menarik untuk dikaji terutama jika kita berbicara etika media, disiplines and punish dalam cyberculture, bagaimana Betham’s Phanopthicon model bekerja secara otomatis, despite aksi dan reaksi yang melingkupi issue tersebut. Saya punya tebakan, apa persamaannya Fitna dan Ayat-ayat Cinta?? ……….. jawabannya, kedua-duanya sama-sama telah ditonton oleh lebih dari 3 juta viewer, hanya saja AAC ditonton 3 juta orang hanya di Indonesia saja sedangkan fitna ditonton 3 juta orang di seluruh dunia, hanya saja nya lagi, AAC butuh waktu kurang lebih 30 hari buat ngumpulin angka segitu sedangkan fitna hanya butuh 30 jam (mmm… the power of social web….). Disini anda bisa lihat juga bagaimana manusia lebih senang mendengarkan hal-hal yang buruk (termasuk saya kayaknya….) daripada hal-hal yang baik. Sama seperti idiom berita, ‘berita yang buruk adalah berita yang baik’, Bad News is Good News, somehow I see the pointed….

Riza