Does Social Software extend our senses? (Part 2)

Melihat pengaruh dari post-objectivisme dalam media dan bagaimana prosumer (produsen-consumer) menciptakan trans-alur dan pengaburan batas-batas komunikasi dalam pengertiannya yang konvensional, membuat saya berpikiran bahwa mungkin paradigm yang kita gunakan dalam menggunakan web technology sudah saatnya dibalik. Memang kalau kita melihat pertanyaan, apakah social software dapat digunakan untuk memperpanjang, atau tepatnya, memperkaya indera kita? Thus the answer is no, in term of normative context. However, as we attempt to emerge all the potential hidden abilities and social benefits that the technology may embrace in our lives, then, reconsider the other side of paradigm to see how we are going to develop social software may emerge something that we might never think of. Just like any social media technologies these days compare to what we know 5 years ago.

Melanjutkan thread sebelumnya, point kedua yang diajukan oleh Kevin Kelly mengenai web 3.0 adalah responnya terhadap Tim Berners-Lee project ‘Linked Data’.  Sebagaimana kita ketahui, minggu lalu W3C baru saja mengumumkan protocol terbaru terhadap SKOS (Simple Knowledge Organization System). Implikasinya adalah semakin dekatnya visualisasi dari aplikasi bisnis semantic web. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah dengan munculnya aplikasi bisnis dari semantic web menandakan akhir dari web 2.0? saya kira tidak. Kita melihat perkembangan Wolfram Alpha dan bagaimana setiap minggu selalu muncul search engine baru yang mengklaim mempunyai logika string yang lebih baik, lebih ‘semantic’. Well, despite it is true or not.  Yang pasti kita masih belum melihat manfaat riil dari aplikasi-aplikasi tersebut. Menurut saya, web 2.0 akan terus berlanjut sehingga terjadi perpindahan total perilaku penggunaan web. Jadi disini, transisi ke tahap evolusi yang lebih maju ditandai oleh aspek sosiologis dibandingkan aspek teknologinya.

Lalu apa hubungannya antara linked data dengan post-objectivism? Beberapa thread terdahulu saya menyinggung sedikit mengenai seamless communication dan salah satu aplikasinya yaitu fring. Fring hanyalah sebuah sampul dari buku semantic application. Fring hanya mencontohkan kemampuan semantic web dalam mengkoneksikan satu user pada beberapa aplikasi. Potensi sebenarnya lebih dari itu. Sebagaimana yang ditunjukkan oleh Kevin Kelly dan pakar semantic web lainnya. Perkembangan web akan memungkinkan kita berkomunikasi dimana saja, kapan saja, berbiaya murah, dan lebih personal dalam pengertian sang mesin mengerti karakteristik penggunanya. Seamless communication adalah sebuah pengertian tentang media komunikasi tanpa batas materi.

Saat ini kita masih berkomunikasi dengan dibatasi medium apakah yang kita gunakan. Pendapat McLuhan tentang medium adalah pesan komunikasi itu sendiri masih kita pegang teguh. Paradigma ini menyebabkan kita terbatas oleh format media itu sendiri. Terlebih dengan konglomerasi media yang menyebabkan identitas kita dalam mengakses media adalah sumber pendapatan terbesar yang terus mereka putar ulang dengan kemasan yang semakin menarik. Cluster yang diterapkan oleh Google, Yahoo, atau kerajaan media lainnya berusaha memilah-milah kita, para pengguna sekaligus pembaca. Ekosistem informasi mereka menyebabkan para pembaca-pengguna (reader-user) dikunci sedemikian rupa sehingga kita hanya diharapkan berputar-putar saja dalam system yang mereka sudah siapkan. Pola ini menyebabkan kemudahan disatu pihak tetapi dilain pihak menyebabkan keterpurukan perilaku mengakses informasi yang sedikit banyak diragukan oleh Jakobowitz sebagai sebuah jurnalisme yang objektif.

Kalau kita sudah terkukung seperti itu, masih kita menganggap bahwa kita melek informasi (information literate)? Sebagaimana tubuh kita mengolah indera kita menjadi sensitive terhadap lingkungan berdasarkan fungsinya, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk rasa and so on. Seharusnya teknologi web juga begitu. Jika apa yang dimaksudkan oleh Kelly bahwa pada awal perkembangannya kita menggunakan teknologi web sebagai perpanjangan tangan dari indera kita. Mesin masih berfungsi menggantikan mata kita untuk memeriksa ribuan nama dokumen, sebagai mulut kita untuk memberitahukan pesan pada teman di luar negeri, atau untuk mendengar bagaimanakah cuaca hari ini. Lalu pada perkembangan teknologi selanjutnya pola tersebut berbalik.

Berlanjut…

Iklan

Google to launch Friend Connect for the social Web

Ini adalah kutipan dari blog Dan Farber di cnet news.com (10/05/08), seperti yang sudah saya katakan dalam posting saya tentang opensocial bahwa goggle akan memprakarsai global trans-API maka dengan di launch nya Friend Connect langkah tersebut semakin dekat untuk terealisasi. Saat saya menulis post ini facebook dan myspace sudah memulai trans-API tersebut, facebook dengan ‘facebook connect’ dan myspace dengan ‘data avalaibility’ nya. Anyway, enjoy!

————————————————————————————–

Google is expected to join the social network data portability crowd with “Friend Connect” on Monday. TechCrunch speculates that Friend Connect will be a set of “APIs for Open Social participants to pull profile information from social networks into third party websites.”

Google will join Facebook and MySpace, which launched ways to port user data to partner sites this week. Facebook Connect will provide the hooks to let users port their friends, profile photos, events, and other data across the Web to partner sites. MySpace on Thursday announced Data Availability, with Yahoo, eBay, Photobucket, and Twitter as initial partners for its effort to let members port their data.

Yahoo is partnering with the leading social networks so its users can take advantage of the freeing of user data, and it will also be crafting its own social network and APIs as part of its forthcoming Yahoo Open Strategy.

TechCrunch’s Mike Arrington reasons:

The reason these companies are are rushing to get products out the door is because whoever is a player in this space is likely to control user data over the long run. If users don’t have to put profile and friend information into multiple sites, they will gravitate towards one site that they identify with, and then allow other sites to access that data. The desire to own user identities over the long run is also causing the big Internet companies, in my opinion, to rush to become OpenID issuers (but not relying parties).

With 70 million users, more than 20,000 Facebook applications, and about 350,000 developers, Facebook has a major scale advantage over Google’s Orkut. MySpace has the advantage of an even larger user base, but lags Facebook on the developer and application fronts.

However, Google has been taking a more open and distributed approach with its OpenSocial API, which allows compliant applications to work across any social network. By extension, Friend Connect would provide glue to allow any site to add a social dimension and build connections to other social networks.

I spoke with David Glazer, Google director of engineering, in March about injecting the social graph and data portability into the core fabric of the Web. He said the big challenge isn’t the technology but applying existing and emerging standards, such as OATH (secure API authentication), OpenID (identity management) and OpenSocial APIs (application integration).

The key for all the data portability efforts (check out the DataPortability Project) is that users have granular controls to manage their data and to maintain privacy and security. Facebook and MySpace have not fully disclosed how their privacy controls will work yet. Stay tuned for more details on Google’s Friend Connect and the next chapter of “The Making of the Social Web.”

 

Yahoo has joined OpenSocial!

Salam,

Yahoo Corp. baru saja mengumumkan keikutsertaannya pada komunitas OpenSocial yang digagas Google pagi ini. Bagi saya ini merupakan langkah bersejarah dalam evolusi social web, saya jadi teringat Google Campfire yang videonya di publish di youtube (dan saya sertakan di blog ini juga) bagaimana para entretainer social web tengah memprediksikan masa depan dari social web dan saya tidak sabar untuk melihat perkembangan apalagi yang akan dibawa komunitas ini, selamat datang di masa depan!