Salam,
Tulisan pada hari ke 2 workshop on greenstone ini terlambat karena sesi ke 2 tersebut saya begitu disibukkan dengan materi yang ada, mulai jam 9 pagi hingga jam 7 malam, satu2nya jeda yaitu makan siang selama 1 jam, itupun lebih saya manfaatkan untuk berkonsultasi dengan Ian Witten. Beberapa hal menarik mengenai greenstone yaitu mengenai macros-nya. Stringnya hanya berdasarkan plain HTML jadi pustakawan awam pun bisa mengoperasionalisasikannya. Ian mendemonstrasikan beberapa hal seperti mengorganisir koleksi multimedia dan personalisasi interface semuanya dengan melalui command di librarian interface. Walaupun begitu, kesimpulan akhir saya tetap sama dengan laporan yang saya buat tahun lalu, greenstone terlalu kaku dalam pengertian desain interface dan metadata harvesting, berbeda dengan Ganesha Digital Library yang menggunakan konsep network of network (neons), greenstone di desain hanya untuk single entry server, jadi server yang mengelola metadata dan database material adalah sama. Saya bertanya kepada Ian apakah ia ada keinginan untuk mengubah tampilan greenstone untuk lebih friendly and lebih ‘2.0’ ian menjawab bahwa greenstone adalah software DL yang berasal dari computer scientists persepective jadi untuk mengubah tampilan greenstone setidaknya 5 tahun ke depan belum ada dipikirannya. Menurut saya itu sangat disayangkan, mengingat trend interface adalah seperti trend perilaku manusia, tidak mengikuti trend yang ada berarti menganulir bahwa ada pengguna dari software yang kita kembangkan. Anyway, that’s just my opinion, here’s some pictures from the workshop.